Mengapa? Pria Senang Melakukan Selingkuh

Urusan selingkuh memang bukan milik pria saja di Blogger Gado2 akan membahas namun juga wanita. Meski demikian, nyatanya untuk urusan perselingkuhan angka pria memang menempati posisi dominan ketimbang wanita. Lantas, apa alasan kaum adam tersebut menyukai perselingkuhan? Perselingkuhan memang bukan hal baru dalam urusan “relationship”.


Hal ini selalu mengancam siapapun yang menjalani sebuah jalinan hubungan dengan pasangannya. Tentunya, perselingkuhan ini terjadi karena memang ada peluang dan orang yang bersangkutan menyambut hangat ajakan tersebut.
Menurut salah satu psikolog terlaris di dunia, pria yang memiliki lebih tinggi tingkat rata-rata testosteronnya berusaha untuk selalu “top up” ketika cadangan hormon mereka tersebut habis. Dan salah satu cara yang mereka lakukan, biasanya menjalani “affair.” Dr John Gray yang telah menjual 50 juta kopi buku “Men Are from Mars, Women Are from Venus” mengklaim, pemahaman antara pria dan wanita memang terbagi dan diperburuk oleh keberadaan hormon di mana orang yang menjalani hubungan monogami cenderung diliputi stres. “Mengapa seks tidak dapat membuatnya bertahan lama? Itu hanyalah cara orang untuk memenuhi kebutuhan barunya dan mereka tidak mengetahui apa yang harus dilakukannya,” katanya seperti dikutip Guardian dan dirilis Mid Day. Menurut Gray, skandal terbaru menunjukkan angka tinggi di mana teman kencan biasanya akan mendongkrak kadar testosteron mereka.

Dia mengatakan, hubungan jangka panjang akan menghasilkan oksitosin, yang dijuluki hormon cinta di mana dapat mendorong ikatan antara pasangan dan membantu menurunkan tingkat stres wanita. Dan, manfaat yang berlebih tersebut sangat berharga bagi para pasangannya. "Dengan keberadaan oksitosin dan pria ‘alpha’, tingkat stres pada wanita akan turun karena dia mendapatkan kasih sayang dari hubungan monogami yang dijalaninya. Sementara pada pria, level testosteronnya justru menurun.

Untuk itulah, mereka perlu meminimalisir stres dan membuat energinya kembali seperti semua. Konsepnya adalah keintiman tersebut dapat menurunkan gairah seksual pria,” tambahnya.
Dia percaya bahwa ketika pria terdorong untuk “affair”, hal tersebut sangatlah berkaitan dengan urusan risiko. Untuk itulah wanita tidak dapat mentolerir hal tersebut.

No comments:

Post a Comment

(