a. Anatomi Payudara
Payudara
merupakan organ yang tersusun dari
sejumlah kelenjar, jaringan berserat dan
lemak, terletak di atas otot pectoral dinding
dada dan tertempel pada otot oleh serat
yang disebut Cooper’s ligament. Payudara
sendiri tidak memiliki jaringan otot,
sebab itu mengapa latihan tidak akan menambah
kekuatan payudara. Satu lapisan
lemak mengelilingi kelenjar payudara
dan menyebar ke seluruh payudara.
Jaringan lemak ini memberi payudara
satu kekenyalan dan kelembutan, dan lekuk
menggantung. Payudara
yang sesungguhnya terdiri dari lemak, kelenjar dengan kemampuan menghasilkan
air susu ketika terangsang oleh hormon khusus, pembuluh darah, saluran air
susu yang akan mengalirkan air susu dari kelenjar menuju puting, dan syaraf
sensorik yang
memberi daya rasa pada payudara. Syaraf ini menyebar ke depan lapisan otot melalui
payudara dan sangat sensitif, terutama di daerah puting dan areolae, yang memiliki respon seksual
bagi wanita.
b. Komposisi Payudara
merupakan
organ yang tersusun dari sejumlah kelenjar, jaringan berserat dan lemak,
terletak di atas otot pectoral dinding dada dan tertempel pada otot oleh serat yang
disebut Cooper’s ligament. Jaringan
kelenjar payudara, rumah dari lobules (kelenjar air susu yang terletak di ujung lobes)
dan saluran air susu. Setiap saluran melebar dari kantong air susu (ampullae)
menuju
puting. Selama menyusui, gelembung di ujung lobules menghasilkan air susu. Sekali air susu
dihasilkan, segera dialirkan melalui saluran menuju puting.
c. Perkembangan Payudara
Meski
pertumbuhan payudara tidak terlihat sampai pubertas, perkembangan payudara dimulai
saat awal pada janin dan terjadi hanya beberapa minggu setelah pembuahan. Secara
menarik, tahap paling awal janin perempuan dan laki-laki adalah identik, sehingga
banyak pria dapat mengembangkan fungsi payudara secara penuh dengan diberi
kondisi hormonal yang benar. Setelah
kelahiran payudara hanya melewati dua tahap perkembangan; pertama saat pubertas
dengan mulai diproduksinya hormon estrogen dan progesteron; kedua selama kehamilan
dan menyusui, saat lobules atau kantong yang memproduksi air susu menjadi lebih besar.
c. Kedewasaan Payudara
Satu
saat seorang gadis mencapai masa pubertas, dan ovulasi serta menstruasi mulai, payudara
mulai dewasa dengan pembentukan kelenjar air susu pada ujung dalam saluran
air susu. Secara mendasar, kelenjar ini sangat sederhana, hanya terdiri dari
satu atau
dua lapisan sel yang dikelilingi membran dasar. Di
antara membran dan sel kelenjar ini terdapat sel myo-epithelial, sel inilah
yang akan memeras
air susu dari kelenjar, saat kehamilan datang dan produksi air susu terjadi di
dalam payudara.
d. Perubahan Pada Payudara
Seperti
pada kebanyakan wanita, anda telah mengetahui bahwa hanya sebelum menstruasi
payudara anda membesar dan puting anda menjadi sensitif dan terasa sakit. Tekstur
payudara berubah dan menjadi sedikit bengkak, dengan ciri gelombang kecil dibawah
kulit, seperti biji jeruk baik tekstur maupun ukurannya. Pembengkakan terjadi pada
kelenjar di dalam payudara anda yang membesar untuk memproduksi air susu jika kehamilan terjadi.
e. Penuaan Payudara
Seiring
bertambahnya usia kita, payudara kita melorot dan kempis, hal ini disebabkan kurangnya
hormon estrogen, yang muncul saat menopause. Berkurangnya estrogen berpengaruh
pada seluruh jaringan tubuh, termasuk jaringan payudara, dan hasilnya adalah
berkurangnya ukuran dan kelembutan payudara. Proses pengeluaran air susu juga terhenti pada saat
tersebut.
f. Tahapan Perkembangan Payudara
Jaringan
payudara manusia mulai berkembang sejak janin berusia 6 minggu. Jaringan payudara
pada intinya berkembang sepanjang garis ketiak dan meluas sampai pangkal paha.
Sebelum usia 9 minggu, jaringan ini berbalik ke arah area dada, meninggalkan
dua bintil
payudara di setengah bagian atas dada. Pada
wanita, batang sel tumbuh di dalam masing-masing bintil payudara, menjadi kelenjar
keringat yang terpisah dengan saluran menuju puting. Bayi laki-laki maupun perempuan
memiliki payudara yang sangat kecil dan kadang puting tidak terlihat selama beberapa hari setelah
lahir.
No comments:
Post a Comment